Media Nusantara — Piyu Gas LMKN: Sengketa Royalti & Transparansi Hak Cipta

Media Nusantara — Piyu Gas LMKN: Persoalan Royalti

  • #Piyu #AKSI #LMKN #Royalti #HakCipta #Transparansi #MediaNusantara

 Latar Belakang Polemik antara AKSI dan LMKN

Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI)—dipimpin oleh gitaris Padi Reborn, Piyu—telah lama memperhatikan kinerja LMKN. Isu muncul ketika LMKN aktif tampil di media sebagai pemungut royalti tunggal, dianggap membelakangi LMK lain seperti WAMI dan KCI. Piyu menyoroti:

“LMKN bikin laporan dan muncul di media … kami ingin tahu sistem pengumpulan royalti dari restoran, konser, dan tempat hiburan itu berjalan bagaimana.”

Kasus ini semakin memanas ketika AKSI mengeluarkan somasi, namun LMKN hanya menyatakan bertanggung jawab pada Kemenkumham, bukan pencipta.

Somasi & Ancaman Gugatan – Apa Isi dan Tujuannya?

 Somasi Sebagai Upaya Awal AKSI

AKSI telah menyampaikan somasi yakni:

  1. Meminta keterbukaan laporan keuangan pengumpulan royalti.

  2. Memverifikasi kuasa pemungutan, mengapa LMKN tanpa tanda tangan pencipta tiba-tiba memungut.

  3. Menuntut akuntabilitas LMKN kepada pencipta, bukan hanya kementerian hukum.

    Gugatan Hukum Menanti

    Piyu menegaskan:

    “Kita kan segera gugat LMKN… tentang kewenangan … apakah sesuai UU Hak Cipta … kita duga tidak bisa menjalankan tugasnya.”
    Langkah ini menempatkan AKSI sebagai pihak yang menekan lembaga pemerintah agar bertindak sesuai hukum dan melindungi hak moral pencipta.

    Apa Itu LMKN & Apa Fungsi Sebenarnya?

    • Definisi LMKN: Lembaga Manajemen Kolektif Nasional ditunjuk oleh Kemenkumham untuk mengumpulkan royalti dari berbagai stakeholder.

    • Fungsi resmi: Mengelola hak cipta kolektif, memungut royalti, mendistribusikan kepada pencipta.

    • Prosedur ideal: Pencipta wajib memberikan kuasa melalui penandatanganan LMK (WAMI, KCI), bukan otomatis ke LMKN.

      Kritik Transparansi: Apa Kata Piyu dan AKSI?

      Piyu mempertanyakan:

      • Terdapatnya sistem laporan keuangan kepada publik?

      • Apakah ada audit independen?

      • Mengapa LMKN “pilih-pilih” media?

      • Apakah pencipta tahu zakat royalti kita dikumpulkan?


        Tanggal: 26 Juni 2025 • Penulis: Media Nusantara



     



Posting Komentar

0 Komentar