Media Nusantara – Obgyn Beberkan Tanda Kanker Serviks Stadium Lanjut

Media Nusantara — Obgyn Bongkar Tanda Kanker Serviks Stadium Lanjut
Ilustrasi dirawat (Foto: Getty Images/iStockphoto/Asawin_Klabma)


Kanker serviks dikenal sebagai silent killer, karena gejalanya sering tak terasa hingga memasuki stadium lanjut. Menurut Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, SpOG, Subsp Onk, Ketua Umum POGI, pada tahap lanjut, sejumlah keluhan khas akan muncul — menjadi sinyal penting yang tak boleh diabaikan.

1. Keputihan Tidak Normal

Pada stadium awal, keputihan bisa jelas dan bening. Namun jika sudah berubah menjadi kuning atau putih keruh dan berbau, itu bisa jadi tanda awal kanker serviks.

“Kalau sudah berbau, merah, itu berarti apa? Udah kanker,” tegas Prof Yudi.

2. Perdarahan Saat Berhubungan

Perdarahan atau nyeri saat hubungan seksual juga merupakan red flag. Keluhan ini menunjukkan kemungkinan kanker telah menyebar di luar serviks, menembus dinding rahim, dan mengenai jaringan sekitarnya.

3. Kebocoran Dari Saluran Non-Keputihan

Di stadium lanjut, kanker dapat terus menembus dinding antara rahim dan saluran pencernaan atau kandung kemih. Ini bisa menyebabkan kondisi serius seperti fistula vagina-uretra atau vagina-usus—menandakan kanker telah mencapai stadium 4A atau 4B.

“Kalau kena saluran kencing, bocor, ngompol terus. Itu sudah stadium 4A dan 4B,” jelas Prof Yudi.

Pencegahan dan Deteksi Dini

Meskipun stadium lanjut sering muncul gejala berat, kanker serviks sebenarnya dapat dengan mudah dicegah jika terdeteksi dini:

  • Pap smear – Tes rutin ini dapat mendeteksi perubahan sel serviks sebelum berkembang menjadi kanker.

  • Vaksin HPV – Direkomendasikan bagi perempuan pranikah dan pasca melahirkan untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV), penyebab utama kanker serviks.

Prof Yudi menegaskan:

“Kanker serviks tidak perlu ditakuti tapi harus diwaspadai. Karena itu masih bisa kita berantas dengan baik.”

Mengapa Kita Harus Waspada?

  • Gejala stadium lanjut seperti kebocoran urin atau feses melalui vagina dapat merusak kualitas hidup secara dramatis, menyebabkan infeksi, gangguan psikologis, dan stigma sosial.

  • Deteksi dini melalui skrining dan vaksinasi bisa mencegah hingga 90% kasus kanker serviks.

  • Indonesia memiliki ribuan kasus baru tiap tahun. Pengecekan rutin adalah kunci untuk menurunkan angka tersebut.

    🎗️ Mulai sekarang, lakukan pap smear secara rutin misalnya sekali setiap 3–5 tahun menurut rekomendasi dokter. Pastikan keluarga atau teman perempuan Anda juga mendapatkan vaksin HPV.
    Bagikan artikel ini agar kesadaran terhadap kanker serviks semakin tersebar. Komentar di bawah jika Anda punya pengalaman atau pertanyaan!



    Oleh: Media Nusantara • Tanggal: 24 Juni 2026


Posting Komentar

0 Komentar